Oleh: taofik muhammad | Juli 9, 2011

Sebuah Pagi di Taman Kota Alun-Alun Cianjur, Ironi Nyata Pembangunan Tidak Merata

image

Pagi ini cuaca tidaklah begitu cerah, bahkan sedikit muram. Namun, hal tersebut tidak membuat para pengunjung taman alun-alun Cianjur menjadi muram. Sebaliknya, mereka terlihat sangat menikmati pagi pukul 06.34 yang dingin ini dengan wajah cerah ceria.

Ada diantara mereka yang menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di atas kerikil batuan sungai, ada yang mengajak putrinya untuk bermain lempar bola, dan ada juga yang mengajak anjingnya untuk jalan-jalan.

Apapun yang mereka lakukan satu hal yang dapat saya simpulkan, mereka senang karena pemerintah Cianjur telah menyediakan taman yang Indah dan nyaman untuk dikunjungi sehingga tidak ada waktu untuk taman ini beristirahat di siang hari.

Setelah berapa bulan berselang,  setelah lama saya tidak menyempatkan diri untuk menikmati keindahan Cianjur ada perubahan signifikan yang secara kasat mata saya rasakan. Perubahan tersebut diantaranya adalah ya itu tadi, taman di Cianjur menjadi lebih rame dan satu lagi. Sedikit terlihat masyarakat Cianjur saat ini lebih meningkat daya belinya. Terlihat dari beberapa pusat perbelanjaan di Cianjur yang semakin rame pengunjung. Bukan hanya Mall, atau departemen store, tapi toko baju biasapun terlihat lebih banyak pengunjung. Ini sebuah perkembangan baik menurut saya.

Ada ironi

Sayangnya, semua perkembangan tersebut bukanlan sebuah jaminan bagi kabupaten Cianjur untuk dikategorikan sebagai kabupaten maju. Bukan pula jaminan masyarakat Cianjur makmur secara keseluruhan. Semua yang kemajuan yang saya ceritakan diatas hanya dapat dirasakan oleh mereka warga Cianjur Kota atau setidaknya tidak teralu jauh dari Kota Cianjur. Lalu bagiamana dengan kami, warga Cianjur Selatan yang masih merengek-rengek minta agar diperhatikan?

Jika anda berkunjung ke Cianjur Selatan, sontak anda akan merasa betapa tidak meratanya pembangunan di Cianjut tercinta ini. Sebuah ironi terjadi, orang-orang perkotaan semakin betah tinggal di kota karena pembangunan fasilitasnya, sementara orang-orang Cianjur Selatan semakin suram karena kesal tidak ada pembangunan di daerahnya.

Sebuah ironi terjadi, ketika masyarakat kota Cianjur menikmati indahnya taman lansia (joglo), maupun taman alun-alun, masyarakat Cianjur Selatan malah hampir putus asa karena jalanannya hancur lebur. Sebuah ironi juga terjadi, ketika masyarakat perkotaan semakin dimanjakan oleh pusat perbelanjaan modern, masyarakat Cianjur Selatan masih dibingungkan oleh sulitnya untuk mencari penghidupan.

Salah siapa, dan sampai kapan ini akan terjadi?

Taofik Muhammad


Tanggapan

  1. untuk pemulihan jalan jabar selatan untuk saat ini sedang dalam perbaikan dari pihak pemerintah maupun pihak swasta.dari pamempek-cilautereun-rancabuaya itu sedang dalam perbaikan,sampai sindang barang cianjur,tetapi semua itu perlu waktu dan dana yang besar,tidak bisa seperti membalikan telapak tangan,untuk matrial di jabar selatan terbilang sulit dan susah mencari aggregat yang baik,dan juga pengambilan pasir besi yang tidak kunjung padam itu membuat jalanan semakin hancur,jadi menurut saya jangan sampai kita berfikir hanya setengah-setengah mari kita pantau lebih dalam.

    • @dit-e. Terimakasih banyak atas informasinya. Memang betul, jabar selatan sekarang sedang dibangun oleh pihak pemprov. Konon katanya itu akan jadi jalan nasional, namun sepertinya pembangunannya masih dilakukan oleh pemprov Jabar.


Tinggalkan Balasan ke dit-e Batalkan balasan

Kategori